Kadang, tanpa kita sadari, rasa iri bisa muncul ketika melihat sahabat kita mencapai kesuksesan yang luar biasa. Ini bukan hal yang aneh atau memalukan, karena rasa iri adalah bagian dari emosi manusia yang alami. Kamu mungkin merasa senang untuk mereka, tapi di saat yang sama ada perasaan kecil yang membuat kamu bertanya-tanya, “Kenapa bukan aku?”. Perasaan seperti ini sering kali terjadi karena adanya perbandingan sosial yang tak terhindarkan. Di era media sosial seperti sekarang, di mana kita dengan mudah melihat pencapaian orang lain, rasa iri bisa menjadi lebih intens. Tapi, apa yang sebenarnya terjadi di balik perasaan ini, dan bagaimana cara mengatasinya tanpa merusak hubungan baikmu dengan sahabatmu? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Mengakui dan Memahami Rasa Iri
Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa rasa iri sering kali muncul dari ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Dalam psikologi, ini disebut sebagai “perceived self-discrepancy,” atau jarak antara gambaran ideal diri kita dengan kondisi nyata yang kita alami saat ini. Ketika sahabatmu berhasil mencapai sesuatu yang mungkin juga kamu inginkan, otakmu secara otomatis membandingkan dirimu dengan mereka. Hal ini bisa memicu rasa rendah diri atau bahkan amarah kecil yang mungkin sulit diungkapkan.
Nah, langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengakui perasaan tersebut. Mengakui bahwa kamu merasa iri bukan berarti kamu adalah orang yang buruk atau tidak bersyukur. Sebaliknya, ini menunjukkan bahwa kamu cukup sadar terhadap emosimu sendiri. Cobalah untuk berkata pada dirimu sendiri, “Ya, aku merasa iri. Tapi ini adalah emosi yang wajar, dan aku tidak perlu membiarkannya mendominasi.” Dengan mengakui, kamu mulai membuka ruang untuk menerima perasaan itu dan mencari solusi yang sehat.
“Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Bandingkan dirimu dengan dirimu yang kemarin.” — Jordan B. Peterson
Menggali Sumber Rasa Iri
Setelah mengakui, langkah berikutnya adalah menggali lebih dalam. Tanyakan pada dirimu sendiri, “Kenapa aku merasa seperti ini?” Misalnya, jika sahabatmu baru saja mendapat promosi besar, apakah kamu iri karena kamu juga menginginkan promosi? Atau mungkin karena kamu merasa tidak dihargai di tempat kerja? Dengan memahami sumber rasa iri ini, kamu bisa mulai mengarahkan fokusmu pada hal yang bisa kamu kontrol, yaitu pengembangan dirimu sendiri.
Mengubah Iri Menjadi Motivasi
Cobalah untuk mengubah rasa iri menjadi motivasi. Daripada terus-menerus membandingkan diri, gunakan pencapaian sahabatmu sebagai inspirasi. Misalnya, jika sahabatmu sukses di bidang karier, tanyakan bagaimana mereka mencapainya. Kamu bisa belajar dari mereka tanpa harus merasa tersaingi. Dalam psikologi, ini disebut “benign envy” atau iri yang sehat, di mana kamu memanfaatkan perasaan iri untuk mendorong dirimu menjadi lebih baik.
Bersyukur atas Apa yang Dimiliki
Langkah lain yang tidak kalah penting adalah bersyukur. Fokus pada hal-hal yang kamu miliki saat ini, dan sadari bahwa setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda. Kamu bisa mencoba menulis jurnal rasa syukur setiap hari. Tuliskan tiga hal yang membuatmu merasa bahagia atau bangga. Dengan begitu, kamu akan mulai melihat hidupmu dari sudut pandang yang lebih positif.
Menjaga Komunikasi dengan Sahabat
Jangan lupa juga untuk menjaga komunikasi yang baik dengan sahabatmu. Jika kamu merasa nyaman, kamu bisa berbagi perasaanmu dengan mereka. Tentunya dengan cara yang penuh pengertian, misalnya, “Aku benar-benar senang atas kesuksesanmu, tapi aku juga merasa sedikit tertinggal. Aku harap aku bisa belajar darimu.” Dengan komunikasi yang terbuka, kamu tidak hanya menjaga hubungan tetap baik, tetapi juga mungkin mendapatkan dukungan dari mereka.

Penutup
Pada akhirnya, mengatasi rasa iri terhadap sahabat yang lebih sukses bukanlah proses yang instan. Ini adalah perjalanan untuk lebih memahami dirimu sendiri, menerima perasaanmu, dan menemukan cara untuk berkembang tanpa harus membandingkan dirimu dengan orang lain. Ingat, kesuksesan sahabatmu tidak mengurangi nilai dirimu. Setiap orang memiliki waktunya masing-masing.
Rasa iri yang muncul justru bisa menjadi pengingat bahwa kamu juga memiliki mimpi dan potensi yang bisa dikejar. Daripada terjebak dalam perasaan negatif, gunakan energi itu untuk menciptakan jalanmu sendiri menuju kesuksesan. Hidup bukanlah perlombaan, melainkan perjalanan unik yang hanya bisa dijalani oleh dirimu.
Bagaimana menurut kamu? Apa yang biasanya kamu lakukan ketika perasaan iri mulai muncul? Yuk, ceritakan pengalamanmu atau pendapatmu di kolom komentar!