mengatur waktu dengan Parkinson's Law

Parkinson’s Law: Cara Cerdas Menghemat Waktu dan Meningkatkan Fokus

Pernah merasa tugas yang sebenarnya bisa selesai dalam satu jam justru molor sampai seharian? Atau pekerjaan yang harusnya bisa selesai dalam seminggu malah menghabiskan waktu satu bulan? Ini bukan cuma soal kurangnya disiplin atau terlalu banyak gangguan. Ada satu prinsip psikologi yang diam-diam memainkan peran besar dalam cara kamu mengatur waktu, dan namanya adalah Parkinson’s Law.

Menurut hukum ini, pekerjaan akan berkembang sesuai dengan waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikannya. Artinya, kalau kamu memberi diri sendiri waktu sebulan untuk menyelesaikan sebuah tugas, otakmu akan menyesuaikan ritmenya sehingga pekerjaan itu benar-benar selesai dalam sebulan. Sebaliknya, kalau kamu hanya punya tiga hari, otak akan mencari cara agar tugas itu selesai dalam tiga hari. Ini bukan sekadar teori—kita semua pernah mengalaminya, terutama saat mendekati tenggat waktu.

Lalu, bagaimana cara menggunakan prinsip ini untuk meningkatkan efisiensi waktu dan produktivitas? Di sinilah teknik NLP (Neuro-Linguistic Programming) bisa membantu. NLP adalah metode yang mengajarkan cara mengoptimalkan pola pikir dan perilaku agar bisa bekerja lebih efektif. Dengan menggabungkan Parkinson’s Law dan teknik NLP, kamu bisa membentuk kebiasaan kerja yang lebih efisien tanpa merasa tertekan atau kehabisan energi.

1. Menentukan Waktu yang Lebih Singkat untuk Setiap Tugas

Salah satu jebakan terbesar dalam mengatur waktu adalah memberikan terlalu banyak ruang untuk suatu pekerjaan. Jika kamu terbiasa memberi waktu yang terlalu longgar, otakmu akan mengisi celah itu dengan prokrastinasi atau pekerjaan tambahan yang sebenarnya tidak perlu.

Coba teknik NLP dengan membayangkan bahwa waktu yang tersedia lebih singkat dari biasanya. Visualisasikan dirimu menyelesaikan tugas dengan cepat dan tepat waktu. Katakan pada diri sendiri dengan suara lantang atau dalam hati, “Aku bisa menyelesaikan ini dalam setengah dari waktu biasanya”. Ketika kamu mulai meyakini hal ini, otakmu akan secara otomatis mencari cara untuk bekerja lebih efisien.

Contohnya, jika biasanya kamu butuh dua jam untuk menulis laporan, tetapkan target hanya satu jam. Rasakan tantangan ini sebagai permainan, bukan beban. Semakin sering kamu melatih otak untuk bekerja dalam batas waktu yang lebih singkat, semakin terbiasa kamu dengan pola kerja yang cepat dan efisien.

2. Memanfaatkan Teknik “Chunking” agar Fokus Meningkat

Salah satu alasan mengapa tugas terasa berat adalah karena kamu melihatnya sebagai satu kesatuan besar yang sulit diselesaikan. Teknik NLP yang disebut chunking bisa membantumu mengatasi ini. Chunking adalah cara membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil agar terasa lebih ringan dan mudah dikelola.

Misalnya, jika kamu harus menyelesaikan presentasi dalam sehari, jangan melihatnya sebagai satu tugas raksasa. Pecahlah menjadi bagian-bagian kecil seperti: mencari data (30 menit), menyusun kerangka (20 menit), membuat slide utama (40 menit), menambahkan detail dan desain (30 menit), serta latihan presentasi (30 menit). Dengan cara ini, setiap bagian terasa lebih mudah, dan kamu bisa menyelesaikan pekerjaan lebih cepat tanpa kehilangan fokus.

Teknik ini bisa ditingkatkan dengan afirmasi positif. Sebelum memulai, katakan pada diri sendiri, “Aku hanya perlu fokus pada langkah pertama, lalu sisanya akan mengikuti”. Ini akan membuat otak merasa lebih tenang dan siap untuk bekerja dengan efisiensi maksimal.

3. Menggunakan “Deadline Palsu” untuk Memanipulasi Waktu

Parkinson’s Law bekerja dengan baik jika kamu bisa menciptakan ilusi tenggat waktu yang lebih pendek dari aslinya. Ini bisa dilakukan dengan membuat “deadline palsu” atau tenggat waktu yang kamu tentukan sendiri sebelum tenggat resmi.

Misalnya, jika laporan harus dikumpulkan pada hari Jumat, tetapkan tenggat waktumu sendiri pada Rabu. Pastikan tenggat ini terasa nyata dengan menuliskannya dalam kalender atau pengingat digital. Untuk memperkuat efeknya, gunakan teknik NLP dengan membayangkan bahwa tenggat waktumu adalah yang sebenarnya. Visualisasikan bagaimana rasanya jika kamu harus menyerahkan laporan pada hari Rabu, dan rasakan dorongan untuk menyelesaikannya lebih cepat.

Otak manusia sulit membedakan antara realitas dan sesuatu yang diyakini dengan kuat. Jika kamu bisa meyakinkan dirimu bahwa tenggat waktunya benar-benar lebih awal, otak akan beradaptasi dan bekerja lebih cepat. Hasilnya, kamu tidak hanya menghindari stres di menit-menit terakhir tetapi juga punya waktu cadangan untuk mengecek hasil pekerjaan.


4. Mengatur Energi, Bukan Hanya Waktu

Efisiensi tidak hanya soal membagi waktu dengan baik, tapi juga mengatur energi dengan cerdas. Ada saat-saat dalam sehari di mana otakmu bekerja lebih optimal. Misalnya, jika kamu lebih produktif di pagi hari, manfaatkan waktu itu untuk tugas-tugas berat yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Gunakan teknik NLP dengan melakukan “anchoring”—hubungkan kondisi mental terbaikmu dengan kebiasaan tertentu. Misalnya, setiap kali kamu duduk dengan kopi di pagi hari, sugestikan dirimu sendiri dengan afirmasi seperti “Ini adalah saat terbaikku untuk fokus dan menyelesaikan pekerjaan”. Seiring waktu, otakmu akan otomatis memasuki mode kerja maksimal saat kamu melakukan kebiasaan ini.

“Jangan menunggu. Waktu tidak akan pernah tepat.” – Napoleon Hill

5. Menetapkan Reward untuk Meningkatkan Motivasi

Parkinson’s Law bekerja lebih baik jika ada dorongan positif. Tetapkan hadiah kecil untuk dirimu sendiri setelah menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih singkat. Misalnya, jika berhasil menyelesaikan pekerjaan satu jam lebih awal, kamu bisa mengambil istirahat lebih lama atau menikmati camilan favorit.

Teknik NLP yang bisa diterapkan adalah “future pacing”—membayangkan perasaan senang setelah mencapai target. Sebelum mulai bekerja, bayangkan betapa puasnya dirimu setelah tugas selesai dan bisa menikmati waktu luang lebih awal. Ini akan membuat otakmu lebih bersemangat untuk menyelesaikan tugas lebih cepat.

efisiensi waktu dengan teknik NLP

6. Menghindari Multitasking yang Tidak Perlu

Multitasking sering dianggap sebagai cara produktif, padahal bisa membuat otak lebih cepat lelah dan mengurangi kualitas kerja. Fokus pada satu tugas dalam satu waktu jauh lebih efektif.

Gunakan teknik NLP dengan “self-talk positif”—katakan pada diri sendiri sebelum memulai pekerjaan, “Aku akan fokus hanya pada tugas ini dan menyelesaikannya dengan maksimal”. Ini akan membantu mengarahkan perhatian dan menghindari godaan untuk berpindah-pindah tugas.


Menggunakan Parkinson’s Law bersama teknik NLP bukan hanya akan membuatmu lebih efisien, tapi juga membentuk pola pikir yang lebih produktif dalam jangka panjang. Dengan terus melatih kebiasaan ini, kamu bisa menyelesaikan lebih banyak hal dalam waktu lebih singkat, tanpa merasa kelelahan.

Sekarang, bagaimana menurutmu? Dari semua strategi ini, mana yang paling ingin kamu coba lebih dulu?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top