Kamu mungkin pernah melihat seseorang yang seolah selalu bisa bangkit dari kegagalan, belajar dari kesalahan, dan berkembang menjadi lebih baik. Di sisi lain, ada juga yang tampak terjebak dalam pola pikir yang membuat mereka sulit berubah. Perbedaan ini bisa dijelaskan dengan konsep growth mindset dan fixed mindset. Growth mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan kita dapat berkembang melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan. Sebaliknya, fixed mindset membuat seseorang percaya bahwa kemampuan mereka bersifat tetap, tidak bisa diubah.
Kabar baiknya, growth mindset bukanlah sesuatu yang hanya dimiliki oleh segelintir orang. Ini adalah cara berpikir yang bisa kita latih dan kembangkan, bahkan melalui kebiasaan sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, kita akan bahas kebiasaan apa aja yang bisa membantu kamu menumbuhkan growth mindset. Yuk, kita mulai!
1. Mulai dengan Pertanyaan: “Apa yang Bisa Aku Pelajari?”
Setiap kali menghadapi tantangan atau kesalahan, coba ajukan pertanyaan sederhana ini: “Apa yang bisa aku pelajari dari situasi ini?” Cara berpikir seperti ini akan menggeser fokusmu dari rasa frustrasi ke peluang untuk tumbuh. Misalnya, saat kamu gagal mencapai target di sekolah atau kerja, daripada tenggelam dalam rasa kecewa, kamu bisa refleksikan: “Apa strategi yang kurang efektif? Apa yang bisa aku coba lain kali?“
Melatih kebiasaan ini bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya, saat masakanmu gosong, daripada kesal, pikirkan apa yang bisa diperbaiki. Apakah kamu perlu mengecek suhu kompor lebih sering? Atau mungkin kamu butuh timer untuk mengingatkan waktu memasak?
2. Jangan Takut Salah
Kadang, kita terlalu takut untuk mencoba karena takut salah. Padahal, kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Dalam psikologi, ini disebut sebagai “productive failure,” yaitu kesalahan yang justru memberi kita informasi untuk mencoba pendekatan yang lebih baik.

Misalnya, saat belajar bahasa baru, jangan takut salah melafalkan kata. Setiap kali kamu salah, otakmu sebenarnya sedang menciptakan jalur baru untuk mengingat cara yang benar. Jadi, daripada menghindari kesalahan, jadikan itu sebagai alat untuk berkembang.
Kamu bisa mempraktikkan ini dengan sengaja mencoba hal-hal baru. Misalnya, ikut kelas seni meskipun kamu nggak merasa berbakat menggambar. Nikmati prosesnya, termasuk saat hasil gambarmu jauh dari harapan.
3. Rayakan Usaha, Bukan Hasil
Sering kali kita terlalu fokus pada hasil akhir dan lupa menghargai prosesnya. Padahal, dalam growth mindset, usaha adalah kunci utama. Saat kamu mulai menghargai usaha yang sudah kamu lakukan, apa pun hasilnya, kamu akan lebih termotivasi untuk terus mencoba.
Contohnya, saat belajar untuk ujian, puji dirimu sendiri karena sudah meluangkan waktu belajar, meskipun hasil ujiannya belum sesuai harapan. Kamu bisa berkata, “Aku bangga karena sudah mencoba,” itu lebih baik daripada “Aku gagal karena nilainya nggak bagus.”
Buat kebiasaan ini lebih nyata dengan menulis jurnal harian. Setiap malam, tuliskan satu hal yang kamu banggakan dari usahamu hari itu. Misalnya, “Hari ini aku berhasil fokus belajar selama satu jam tanpa gangguan.“
4. Kelilingi Diri dengan Orang yang Mendukung Pertumbuhanmu
Lingkungan memainkan peran besar dalam membentuk mindset kita. Kalau kamu dikelilingi orang-orang yang pesimis atau sering meremehkanmu, kamu mungkin akan merasa sulit untuk tumbuh. Sebaliknya, kalau kamu berada di sekitar orang-orang yang mendukung dan memberi inspirasi, kamu akan lebih mudah mengembangkan growth mindset.
Cari komunitas yang punya minat sama denganmu atau temui mentor yang bisa memberikan pandangan positif. Misalnya, kalau kamu suka menulis, ikutlah klub menulis. Kamu nggak hanya akan belajar dari mereka, tapi juga termotivasi untuk terus berkembang.
5. Berlatih Bersyukur
Kadang, kita terlalu keras pada diri sendiri, merasa harus selalu sempurna. Tapi sebenarnya, rasa syukur bisa membantu kamu melihat kemajuan kecil yang sudah kamu capai. Dalam psikologi, praktik syukur bisa meningkatkan kesejahteraan mental dan membuatmu lebih optimis.

Cobalah tulis tiga hal yang kamu syukuri setiap hari. Misalnya, “Aku bersyukur karena hari ini aku belajar sesuatu yang baru di kelas.” Dengan cara ini, kamu melatih otakmu untuk fokus pada hal-hal positif, yang akan mendukung growth mindset.
Penutup
Membentuk growth mindset bukanlah perjalanan yang instan, tapi ini adalah proses yang penuh makna. Kebiasaan-kebiasaan sederhana yang kamu lakukan setiap hari dapat menjadi fondasi kuat untuk pertumbuhan diri. Ingat, setiap langkah kecil yang kamu ambil adalah bagian dari perjalanan menuju versi terbaik dirimu.
Jadi, mulailah dari sekarang. Tantang dirimu untuk berpikir lebih terbuka, belajar dari kesalahan, dan rayakan setiap usaha yang kamu lakukan. Dunia ini penuh peluang untuk tumbuh, dan kamu punya kekuatan untuk mengambilnya. Semangat untuk terus belajar dan berkembang, ya! Masa depanmu ada di tanganmu.